Tidak selamanya penjara menyuguhkan kesan pengap, kumuh, angker dan tak manusiawi. Suatu penjara di Lothian Barat, Inggris, menyediakan fasilitas komputer, playstation, televisi layar datar terkoneksi jaringan satelit, dan kamar mandi kering.
Selain fasilitas yang tergolong mewah di dalam kamar tahanan, setiap narapidana juga mendapat makanan gratis dan gaji. Bahkan, ada bonus uang tambahan bagi mereka yang menunjukkan kelakukan baik di dalam penjara.
Untuk makan, jangan membayangkan menu ala kadarnya dengan jatah terbatas. Di penjara yang dibuka pada 2008 ini, setiap narapidana bisa memesan makan malam berdasar selera yang tertera di dalam daftar menu.
Setiap narapidana bisa menikmati berbagai fasilitas seperti ruangan komputer, perpustakaan, serta tempat fitness. Penjara dengan 12 blok ini juga memiliki kios eletronik, yang memungkinkan narapidana bisa mengecek menu dan memesan makanan. Bahkan, mengisi ulang pulsa telepon genggam.
Bukannya merasa terkekang, semua fasilitas yang ada membuat para tahanan justru seperti menikmati liburan panjang. Seorang pria yang dipenjara karena berulang kali menikam istrinya malah sesumbar bahwa hidupnya lebih menjanjikan di dalam penjara.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Sipir Penjara, Glyn Travis, mengatakan bahawa fasilitas mewah tersebut sebagai salah satu cara untuk mencegah narapidana kabur.
Seperti dilansir harian The Telegraph, sejumlah politisi sudah memberi peringatan terhadap tingkat kenyamanan penjara yang terlalu berlebihan. Namun, pejabat penjara tetap mempertahankan fasilitas mewah tersebut.
Kemewahan serupa juga ditunjukkan di penjara Leoben Justice Centre di Steiermark, Austria. Dengan desain bangunan mirip hotel bintang lima, penjara ini membuat narapidana dapat bergerak bebas di antara sel-sel dan ruang komunal.
Ada dua tulisan di sekeliling penjara yang diambil dari Perjanjian Internasional tentang Hak Sipil dan Politik: "Semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak," dan "Setiap orang yang dirampas kebebasannya harus diperlakukan manusiawi dan martabat yang melekat pada manusia harus diperlakukan secara hormat."