Kamis, 22 September 2011

ITB Tak Ambil Pusing Ranking

BANDUNG– Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka mengaku tidak ambil pusing pemeringkatan ITB yang berada di posisi tiga di Indonesia dan 451 di dunia versi QS World Class University Rangking (QS WCUR) 2011/2012 .

Saat ini, dia lebih fokus pada rating ITB yang pada tahun ini mencapai bintang empat dari total nilai bintang lima.“Nggak masalah ada di ranking tiga Indonesia, karena ITB memang bukan universitas besar dan tidak memiliki banyak studi.Untuk melihat kualitas universitas bukan di ranking, tapi rating,” ujar Akhmaloka saat dihubungi SINDO,kemarin.

Menurut dia, ITB tengah mengembangkan rating bukan ranking. Di Indonesia yang hanya memiliki total bintang empat hanya ITB.Namun dia juga menginginkan ITB meraih nilai total yaitu bintang lima disejajarkan dengan Universitas Harvard, Amerika Serikat. “Kami akan melakukan banyak perbaikan yang saat ini masih menjadi kekurangan dan saya yakin bisa menyusul ke bintang lima,”katanya. Salah satu kekurangan ITB adalah tenaga pengajar. Rasio jumlah mahasiswa dan dosen di ITB belum ideal. Secara nasional idealnya rasio dosen dan mahasiswa adalah 1:10,artinya satu dosen mengajar 10 mahasiswa.

“Sekarang rasionya masih 1:17,kami sudah mengajukan ke Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) untuk menambah dosen ITB, sehingga jumlahnya ideal,”jelasnya. Infrastruktur di ITB juga masih menjadi kendala, misalnya fasilitas laboratorium.Namun, dia menyadari hal ini sangat terkait pendanaan,sehingga perlu meyakinkan Kemendiknas untukbiasmerealisasikannya.“ Kalau ingin maju harus diperhatikan, kami terus meyakinkan ke Kemendiknas.Kalau ada universitas yang bintang lima di Indonesia itu juga menjadi prestasi,” ujar Akhmaloka.

Selain ITB,perguruan tinggi lain dari Indonesia yang masuk pemeringkatan adalah Universitas Indonesia (217),Universitas Gadjah Mada (342),Universitas Airlangga (551), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (601+), Institut Pertanian Bogor (601+), Universitas Diponegoro (601+), dan Universitas Brawijaya (601). Untuk tingkat dunia, QS World Class University Rangking (QS WCUR) kembali menempatkan Universitas Cambridge, Inggris, sebagai yang terbaik.Untuk kali kedua Cambridge menggusur posisi Universitas Harvard,Amerika Serikat.

”Sangat menyenangkan bahwa keunggulan penelitian transformatif, penelitian tentang perubahan kehidupan masyarakat yang dilaksanakan di Cambridge sangat dihormati oleh akademisi di seluruh dunia, “kata Steve Young dari Universitas Cambridge. Universitas bergengsi ini tahun lalu juga menggusur posisi Harvard yang sebelumnya bertengger di urutan pertama sejak 2004. Kepala Kantor Komunikasi UIVishnu Juwono mengatakan, untuk kawasan Asia Tenggara, UI berada di peringkat lima, sedangkan di kawasan Asia,naik dari 50 menjadi peringkat 33.

“Peringkat UI naik signifikan. UI sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang masukdalam Top300Universities in the World,”ujarnya. Menurut dia,QS WCUR menilai lebih dari 600 perguruan tinggiterbaikdidunia.UImengungguli sejumlah perguruan tinggi favorit di dunia seperti University of Notre Dame,AS, (223),Mahidol University Thailand (229), dan University of Technology, Sydney,Australia (268).

“QS WCUR melakukan penilaian pada lima rumpun ilmu, yakni arts and humanities, engineering and technology, life sciences and medicine, natural science, dan social sciences and management,”ujar Vishnu. masita ulfah/ r ratna purnama

0 komentar:

Posting Komentar